Tim utama Indonesia, PUBG Mobile, harus puas dengan berada di urutan kedua di PMPL Sea (PUBG Mobile Professional League). Perbedaan dalam makan malam pemenang pada ayam pemenang yang terlalu jauh dibandingkan dengan pesaing Malaysia, Yoodo Gank membuat sulit bagi Zuxxy cs untuk mengejar ketinggalan poin.
Final yang berlangsung kemarin (3/5) berlangsung dalam 5 ronde, ditambah satu ronde solo di awal pertandingan. Peta pertama terjadi di Erangel, sayangnya tidak ada perwakilan dari Indonesia memperoleh poin yang memuaskan. Faktanya, Yoodo Gaming pertama kali mengirim salah satu perwakilan Indonesia, tim Moprh, ke lobi. Yoodo akhirnya mengklaim makan malam ayam di pertandingan pembukaan.
Final final SEPL PMPL berlangsung di Miramar. Salah satu lokasi utama BTR RA, terbukti dengan kembalinya reputasi Alien Merah di puncak pertempuran. BTR mengambil inisiatif untuk menyerang dan bermain agresif selama putaran kedua ini.
Tanpa diduga, kartu ketiga yang terjadi di Sanhok dimenangkan oleh Yangon Galacticos.
Tim Myanmar, yang lolos melalui wild card, mengambil keuntungan dari situasi pasca-eliminasi yang terjadi di RRQ Athena dan Yoodo Gank.
Sayangnya, kartu keempat yang juga terjadi di Sanhok menjadi titik balik bagi Yoodo Gank untuk mengunci jamuan ayam keduanya. Cukup banyak poin berkat akuisisi finish dan kill berarti Yoodo Gank tidak dikalahkan oleh pesaing lain.
Selain itu, putaran kelima menjadi demonstrasi tim Morph yang tidak ingin dibayangi oleh Bigetron RA. Pertempuran antara dua wakil Indonesia terjadi di peta Vikendi untuk menentukan pemilik WWCD terakhir. Tim baru yang dibentuk oleh Reza Arap akhirnya memberlakukan dirinya sebagai peserta terakhir yang dipertahankan.
Meskipun BTR RA tidak memenangkan SEA PMPL, mereka masih memiliki hak untuk mewakili Asia Tenggara untuk acara PUBG Mobile World League. Dengan BTR, ada Yoodo Gank, Illuminate, Team Secret, Box Gaming dan King of Gamers yang juga melarikan diri.
Kerja bagus BTR RA dan perwakilan Indonesia lainnya. Semoga acara selanjutnya bisa lebih baik ya!
